Yuk kita mengenal Sertifikasi Profesional Akuntansi...

Bagi banyak mahasiswa jurusan akuntansi, mungkin jalur karir yang paling populer adalah dengan bekerja di kantor akuntan publik selama beberapa tahun untuk kemudian mendaftar ke berbagai perusahaan untuk bergabung dengan departemen akuntansi perusahaan tersebut.

Sertifikasi profesional adalah suatu bentuk pengakuan atas keprofesionalan seseorang akan bidang yang digelutinya. Dalam pasar tenaga kerja sertifikat profesional yang dimiliki sesorang menjadi daya jual orang tersebut, sertifikat tersebutlah yang membedakan tingkat kualitas dan keahlian seorang tenaga kerja dibanding dengan tenaga kerja lainnya. Misalkan saja seorang yang memiliki sertifikasi internal auditor tentu akan lebih dipercaya oleh manajemen perusahaan untuk dipekerjakan meng-audit perusahaan dibanding orang lain yang tidak memilikinya.



Sedikit yang mengetahui ternyata ada banyak lagi yang bisa dicapai oleh para sarjana akuntansi (Sarjana ekonomi jurusan akuntansi). Jalur karir lain yang bisa ditempuh oleh para sarjana yaitu dengan mendapatkan sertifikasi profesi. Ada pendapat yang menyebutkan bahwa sertifikasi profesi lahir karena ketidakpuasan dari pengguna jasa profesi akan kualitas dari lulusan institusi resmi. Selain itu ada jenis jenis pekerjaan spesifik yang tidak terakomodasi oleh institusi pendidikan resmi. Oleh karena itu, diciptakanlah suatu sistem yang dapat menciptakan standar baru untuk mengukur kemampuan dari seseorang untuk melakukan pekerjaan disuatu bidang tertentu. Dan lahirlah sertifikasi tersebut. Tidak heran bahwa inovasi memeang banyak dilakukan di negara maju, sehingga sertifikasipun kebanyakan berasal dari negara maju tersebut.
Ada banyak jenis sertifikat profesional yang sekarang tersedia di lembaga-lemabga penyedia, baik itu yang bersifat lokal maupun internasional. Jika sifatnya lokal, tentu ia hanya dipercaya pada tingkat lokal saja, jika sertifikatnya dikeluarkan lembaga internasional, maka dimanapaun ia berada di seluruh dunia sertifikat itu akan berlaku dan diakui.



Biasanya setiap sertifikat yang dikeluarkan oleh suatu lembaga disertai juga gelar profesional yang dapat disandang di belakang nama pemegang sertifikat tersebut. Misalnya bila seorang memiliki sertifikat Certified Public Accountant (CPA), maka orang tersebut berhak menyandangkan gelar CPA di belakang namanya.
Dalam paparan singkat ini, saya mencoba menyajikan beberapa sertifikasi yang umumnya dikelan luas dalam dunia profesional khususnya di bidang yang terkait dengan Akuntansi

Certified Public Accountant (CPA)
Nama sertifikasi ini hampir sama dengan yang digunakan hampir di semua Negara. Indonesia baru saja menggunkan istilah ini, sebelunya masih menggunakan sebutan Besertifikat Akuntan Publik (BAP). Lembaga yang mengeluarkan sertifikat ini adalah Institute Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Untuk dapat memiliki sertifikat ini, seorang harus lulus Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP). Untuk dapat mengukuti ujian tersebut seorang haruslah memilki gelar akuntan. Penyandang gelar sertifikasi ini dapat membuka Kantor Akuntan Publik sendiri setelah memenuhi syarat yang ditentukan, termasuk syarat jam mengaudit. Di beberapa Negara seperti Amerika, Australia, dan Negara lainnya, gelar ini juga dikeluarkan oleh asosiasi akuntan di negaranya masing-masing. Berbeda dengan gelar lainnya yang akan saya jelaskan berikutnya, CPA biasanya hanya berlaku di suatu Negara saja karena mengacu pada undang-undang di negaranya masing-masing.

Certified Internal Auditors (CIA)
Dalam lingkungan profesi Internal Auditor, gelar CIA masih menjadi primadona, selain gelar CIA memang juga ada gelar lokal yang terkenal di Indonesia seperti Qualified Internal Auditor (QIA) yang diselenggarakan oleh YPIA,Professional Internal Auditor (PIA) yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Akuntansi STAN, dll. Sertifikat CIA dikeluarkan oleh The Institute of Internal Auditor (IIA) yang berpusat di Florida USA. IIA adalah lembaga profesi yang cukup solid karena memilki keanggotaan di seluruh dunia, cabang (Chapter) yang tersebar dan terstruktur vertikal di seluruh dunia dan sertifikasi yang dikeluarkannya berlaku di seluruh dunia. Untuk dapat memiliki sertifikat tersebut seseorang harus mengukuti 4 level tes yang dilakukan secara online, bahkan sudah disediakan tes dalam Bahasa Indonesia. Di Indonesia ada 3 lembaga yang sering melakukan review (persiapan) terhadap ujian CIA ini, yaitu Pusat Pengambangan Akuntansi UI, Yayasan Pendidikan Internal Auditor dan Binus Business School. Khusus bagi pemegang sertifikat QIA, karena telah diakui credit eligibilitynya oleh IIA, diberikan diskon lulus level 4. Selain CIA, IIA juga mengeluarkan sertifikat lainnya yaitu Certified Control Self Assessment (CCSA) dan Certified Government Audit Professional (CGAP).

Certified Management Accountants (CMA)
Bagi Akuntan Manajemen, sertifikat ini sangat dikenal luas karena capabilitynya yang memiliki pemahaman menyeluruh terhadap akuntansi manajemen perusahaan. Gelar CMA yang banyak dimiliki profesional akuntan manajemen di Indonesia adalah CMA yang dikeluarkan oleh The Institute for Certified Management Accountants (ICMA) Australia chapter. Untuk dapat memiliki sertifikat ini seorang haruslah mengukuti pendidikan yang diakhiri dengan ujian. Di Indonesia ICMA menggandeng IPMI Business School sebagai mitranya melakukan pendidikan dan tes.

Chartered Management Accountants (CMA)
Sertifikat ini dikeluarkan oleh Chartered Institute of Management Accountants (CIMA) yang berbasis di Inggris. Dalam lingkungan profesi akuntan manajemen internasional gelar CMA yang dikeluarkan oleh CIMA besaing ketat dengan gelar CMA yang dikeluarkan oleh ICMA. Di Indonesia CMA yang dimiliki oleh para professional akuntan manajmen masih didominasi oleh CMA yang dikeluarkan oleh ICMA karena latar belakang geografis Indonesia yang lebih dekat dengan Australia dari pada Inggris. Untuk dapat memiliki sertifikat ini seseorang harus mengikuti pendidikan yang juga diakhiri oleh tes. Di Indonesia partner CIMA dalam melakukan pendidikan dan test adalahIverson School of Business.

Certified Professional Management Accountants (CPMA)
Sertifikat ini hampir sama dengan CMA yang dekeluarkan oleh CIMA dan ICMA di atas, hanya saja CPMA bersifat lokal karena dikeluarkan oleh Institut Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI). Dalam setahun IAMI mengadakan dua kali tes yaitu pada bulan April dan Nopember.

Certified Information System Auditor (CISA)
Sertifikat CISA menjadi sertifikat yang sangat bergengsi dalam lingkungan IT Audit. Tuntutan quality assurance atas produk dan jasa yang dihasilkan dari teknologi IT sangat besar, oleh karena itu dibutuhkan professional handal yang dapat memberikan keyakinan bahwa information system suatu organisasi sudah memadai. CISA pada awalnya dikeluarkan oleh Information Systems Audit and Control Association (ISACA), namun sekarang nama itu berganti menjadi singkaannya saja yaitu ISACA. Bagi warga Indonesia yang hendak mengambil sertifikat ini tidak perlu repot pergi ke Amerika dimana ISACA berpusat, sama seperti CIA, PPAK UI dan YPIA juga memfasilitasi pelaksanaan review dan ujian. Selain CISA, certifikat lain yang dikeluarkan oleh ISACA adalah Certified Information Security Manager (CISM), Certified in the Governance of Enterprise IT (CGEIT), dan Certified in Risk and Information Systems Control (CRISC).

Chartered Financial Analyst (CFA)
CFA adalah sertifikat professional yang sangat bergengsi dalam lingkungan analis keuangan dan investasi. Sertifikat ini dikeluarkan oleh CFA Institute. Untuk bisa memeiliki sertifikat CFA , seorang harus lulus 3 level ujian (6 jam per level) dan memiliki pengalaman minimum empat tahun dalam pengambilan keputusan keuangan dan investasi. Di Indonesia Binus Business School adalah lembaga yang melakukan persiapan untuk ujian tersebut.

Certified Financial Planner (CFP)
Makin kompleksnya tuntutan hidup masyarakat sehingga diperlukannya perencanaan keuangan yang baik adalah latar belakang lahirnya CFP ini. Sertifikat ini dikeluarkan oleh Financial Planning Standards Board (FPSB). Seseorang harus lulus empat tahap ujian untuk dapat memiliki sertifikat ini, yaitu mencakup Foundation in Financial Planning, Investment Planning, Risk Management & Insurance Planning dan Retirement, Income Tax and Estate Planning. Sertifikat lain yang dikeluarkan FPSB adalah Registered Financial Planner (RFP).

Financial Risk Manager (FRM)
Banyak masalah keuangan dan operasional yang terjadi belakangan ini disebabkan karena rentannya manajemen risiko perusahaan. Oleh karena itulah, belakangan ini perhatian akan manajemen risiko perusahaan semakin meningkat, termasuk didalamnya pembekalan pemahaman risiko kepada para professional manajemen risiko. Sertifikat Financial Risk Manager (FRM) dikeluarkan oleh Global Association of Risk Professionals (GARP) yang berkantor di New Jersey dan London. Selain FRM sertifikat lain yang dikeluarkan oleh GARP adalah Energy Risk Professional (ERP). Bagi warga Indonesia yang ingin mengikuti program preparatory FRM ini dapat menghubungiBinus Business School.

Certified Fraud Examiners (CFE)
CFE dikeluarkan oleh Association of Certified Fraud Examiners (ACFE). Dengan memiliki sertifikat ini berarti seseorang memiliki pemahaman dan keahlian sebagai professional anti kecurangan. Syarat untuk mengikuti ujian CFE adalah minimum berpendidikan sarjana dan memiliki pengalaman kerja di bidang terkait (accounting & auditing, criminology & sociology, fraud investigation, loss prevention and law) minimum dua tahun.

Certified Wealth Managers (CWM)
Profesi wealth manager adalah profesi yang sangat dibutuhkan dalam industry perbankan. Para professional perbankan dituntut kompetensinya dalam mengelola kekayaan nasabah yang dipercayakan kepadanya. CWM dikeluarkan oleh Certified Wealth Managers’ Association (CWMA). MM UGM adalah lembaga yang menyediakan preparatory untuk program ini. Program CWM memiliki empat level, setiap lulus masing-masing level akan diberikan sertifikatnya masing-masing. Lulus level 1 (Modul WM01) sebagai “Affiliate Wealth Manager” (Aff.WM), lulus level II (Modul WM01 – WM03) sebagai “Associate Wealth Manager” (AWM), Lulus level III (Modul WM01 – WM06) sebagai “Qualified Wealth Manager” (QWM) dan lulus level IV (Modul WM 01 – WM07) sebagai “Certified Wealth Manager” (CWM).

Diploma in International Financial Reporting (DipIFR)
Sebagai dampak harmonisasi standar akuntansi diseluruh dunia yang mengerucut pada International Financial Reporting Standard (IFRS) dibutuhkan para professional accounting yang memiliki keahlian dibidang IFRS tersebut. Diploma in International Financial Reporting (DipIFR) lahir untuk memenuhi kebutuhan akan professional tersebut. DipIFR dikeluarkan oleh Association of Chartered Certified Accountants (ACCA) yang bermaskas di Glasgow UK. Pemegang sertifikasi ini masih terbilang sedikit di Indonesia, selain karena soal yang diujikan sangat sulit juga disebabkan karena IFRS masih belum familiar di Indonesia. Bagi pra professional yang mau mengikuti ujian DipIFR dapat menghubungi Iverson School of Business yang merupakan mitra ACCA di Indonesia. Selain DipIFR beberapa sertifikat profesi yang dikeluarkan oleh ACCA adalah Chartered Certified Accountant (ACCA), Certified Accounting Technician (CAT), Certified International Auditors (CertIA), Diploma in Financial Management (DipFM), Certified International Financial Reporting (CertIFR) dan lain-lain.

Besertifikat Konsultan Pajak (BAP)
Salah satu persyaratan untuk mendapatkan ijin praktek sebagai konsultan pajak adalah lulus Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP) yang diselenggarakan oleh Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) sesuai dengan keputusan Menteri keuangan No 485/KMK.03/2003. Bagi profesional yang telah lulus ujian ini berhak mendapatkan gelar BAP. USKAP terdiri dari 3 tahap ujian yang dikatagorikan sebagai USKP A, USKP B dan USKP C. Syarat-syarat untuk dapat mengikuti USKP antara lain adalah berpendidikan sarjana, melampirkan foto copy ijazah sarjana, melunasi biaya-biaya pendaftaran dan biaya ujian. Lebih detail mengenai hal ini dapat ditanyakan kepada IKPI via telepon ataupun akses langsung ke website IKPI di www.ikpi.or.id.

Selain Sertifikat-sertifikat yang saya jelaskan di atas masih banyak lagi sertifikat professional lain di bidang keuangan yang ada di Indonesia yang kebanyakan masih bersifat local diantaranya Sertifikasi Akuntansi Syariah (USAS), Sertifikasi PSAK (SPSAK), dll.

Hampir semua sertifikasi mensyaratkan gelar sarjana, kelulusan ujian dan pengalaman kerja untuk mendapatkan sertifikasi tersebut. Namun dibeberapa program, walaupun belum mendapatkan sertifikasi, kelulusan ujian akan menambah bobot dari CV anda, dan memudahkan untuk mendapatkan pengalaman kerja itu sendiri. Bila pengalaman kerja sudah dicapai maka peluang untuk berkembang akan terbuka lebar. Bagusnya lagi, tidak ada batasan umur dalam mengambil sertifikasi ini. Bagi yang sudah berpengalaman, justru tidak perlu khawatir atas pengalaman kerja. Dan bagi sertifikasi yang diakui secara international, peluang untuk bekerja diluar negeri akan terbuka lebar. Sudah saatnya indonesia menghentikan ekspor TKI dan memperbanyak eksport ekspriat!
Hidup Mahasiswa Akuntansi...!!!
Hidup Akuntan Indonesia...!!!

Sumber:
Paparan Dr. Jan Hoesada , Ak, Mm., CPA
Ikatan Akuntan Indonesia
Dengan beberapa perubahan,

8 komentar:

Unknown mengatakan...

em,,, era globalosasi seperti ini seberapa pentingkah sertifikasi untuk akuntan terutama dalam menghadapi AEC 2015???

Unknown mengatakan...

em,,, era globalosasi seperti ini seberapa pentingkah sertifikasi untuk akuntan terutama dalam menghadapi AEC 2015???

fodal mengatakan...

apakah sarjana dari jurusan ekonomi pembangunan atau manajemen bsa melakukan tes untuk mendapatkan sertifikasi profesional akuntansi

Unknown mengatakan...

terimakasih, tulisannya sangat membantu

atmydesk mengatakan...

Saya bekerja sebagai Billing Adm / AR telah lebih dari 8 tahun namun pendidikan saya adalah Sarjana Komunikasi.

Apakah saya bisa mengikuti tes ACCA atau CIMA?


Terimakasih.

Salam,
Yoky

Unknown mengatakan...

Saya lulusan manajemen keuangan dan sudah bekerja lebih dr 10 tahun di bidang akuntansi. Apa bisa saya memperoleh CPA/ CMA? Bagaimana caranya dan mohon informasi lembaga yg mengadakan tes tersebut. Terima kasih

Ai mengatakan...

Hi, saya tinggal di Amerika, & saya sekarang semester terakhir jurusan akuntansi di salah satu universitas di US. December tahun ini akan lulus. Karena masalah status saya di US, saya ingin pulang ke Indonesia. Tapi saya masih mikir2 juga, krn saya diguarantee admission for Master of Accounting (MACC) program di universitas yg sama Agustus 2018. Program MACC ini 1 thn, & setelah itu bisa take a CPA exam. Di state yg saya tinggal & sekolah, untuk take a US CPA exam, saya tdk eligible krn bukan US citizen/Green Card holder. Jadi kalau mau take a CPA exam, saya harus ke state yg requirementnya tdk perlu US Citizen/Green Card holder.

Apa bisa saya gampang cari kerja di Indonesia jika saya mempunyai S1 in accounting, S2 in accounting, & US CPA license? Saya terus terang tdk ada work experience or internship krn status saya di US (complicated story), & usia saya almost 40 years old (even though I looked like late 20's).

Mohon informasinya? Saya lagi mikir untuk start over in Germany utk S2, tapi gak bisa jurusan akuntansi krn peluangnya sedikit kalau tdk fluent in Germany.

Bang Bang Dang mengatakan...

bermanfaat sekali kak

kunjungi juga:

akuntansimandiri.blogspot.com dan yukbelireksadana.blogspot.com

Posting Komentar

 
;